“

Heri Purnomo membangun Lemooin pada tahun 2018 setelah malang melintang selama tujuh tahun di industri perminyakan. Ia mendapatkan inspirasi untuk membangun Lemooin ketika berlibur ke Swiss dan mengunjungi salah satu peternakan di negara tersebut.

Nama Lemooin sendiri diambil dari bahasa Jawa Lemu yang berarti gemuk dan suara khas sapi yaitu Moo. Seperti sapi yang gemuk, sang founder berharap Lemooin bisa terus besar dan berkembang, tak hanya berjaya di pasar lokal, tetapi juga di pasar global.

Saat membangun Lemooin, Heri Purnomo berkeyakinan bahwa penggunaan teknologi modern, sistem yang terintegrasi, dan bersegera melakukan sertifikasi untuk menjamin mutu produk akan memudahkan Lemooin diterima oleh semua masyarakat.

Hadirnya Lemooin di tengah-tengah masyarakat juga sebagai bentuk kontribusi Heri Purnomo, yang notabene seorang milenial, dalam pembangunan negara. Ia bertekad membantu memenuhi permintaan sapi ataupun daging sapi di pasar lokal. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah Republik Indonesia.

Dalam tiga tahun sejak mendirikan Lemooin, Heri Purnomo telah menunjukkan taringnya di dunia wirausaha. Kepemimpinan dan konsistensinya dalam berbisnis membawanya menjadi juara 2 (dua) Wirausaha Mandiri pada tahun 2020 dan secara tidak langsung mengenalkan nama Lemooin di kancah nasional. Selain berbisnis, pria yang gemar olah raga downhill ini juga aktif dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Cabang Surabaya dan TDA Surabaya